January 16, 2009

Sebagai seorang calon PSIKOLOG..Saya mau bagibagi (sedikit) ilmu yang saya dapat selama saya belajar di Fakultas saya tercinta Unika Atma Jaya (yoi ga tuh!) hahaha.. :) Begini yaa.. jd mari kita mulai untuk MENGENAL GAYA BELAJAR!!!! yuukkk!!

Setiap anak mempunyai dan bekerja dengan model atau gaya belajarnya sendiri. Menurut David Kolb (Styles of Learning Inventory, 1981) ada empat jenis gaya belajar, yaitu :

1. Tipe converger

Anak yang memiliki tipe ini belajar melalui proses Konseptualisasi Abstrak (berpikir) dan Eksperimentasi (berbuat). Artinya, dengan kecenderungan ini gaya belajar peserta didik lebih didominasi oleh intelek (pemikiran) dan perbuatan mencoba- coba (dengan pengalaman praktis). Dengan demikian peserta didik menghindari pengajaran yang semata-mata teoritis. Hal teoritis dan praktis harus berjalan seimbang. Gaya semacam ini umumnya mendominasi hidup teknokrat.

2. Tipe diverger

Pada tipe diverger, anak belajar melalui Pengalaman-pengalaman Kongkret (perasaan) dan Observasi Reflektif (pengamatan). Dengan tipe ini peserta didik lebih didominasi oleh intuisi, perasaan, dan sensitivitas. Ia mengamati contoh yang didemonstrasikan oleh guru dan menyimak hal-hal yang erat kaitannya dengan emosi seperti keindahan gerak dan suasana. Banyak seniman memiliki kecenderungan belajar seperti ini.

3. Tipe assimilator

Anak bertipe assimilator ini belajar melalui Konseptualisasi Abstrak (kuat dalam berpikir) dengan Observasi Reflektif (pengamatan). Peserta didik dengan gaya belajar ini cenderung bersifat teoritis, enggan berbuat. Ia berorientasi kepada buku- buku bacaan dan contoh-contoh. Dari situ ia membangun teori atau keyakinan gaya. Pada umumnya teorisi dan para filsuf (pemikir) berkembang dengan tipe belajar demikian.

4. Tipe accomodator

Pada tipe ini anak belajar melalui Pengalaman Kongkret (perasaan) dan Eksperimentasi Aktif (berbuat). Peserta didik dengan kecenderungan belajar ini lebih didominasi oleh situasi dan hal-hal praktis. Intuisi dan tindakan praktis sangat diutamakan. Ia tak merasakan perlunya teori-teori yang berorientasi kepada buku sumber saja. Baginya pengalaman dan perbuatan aktif di lapangan adalah guru yang terbaik.

so, sesuaikanlah dirimu dengan gaya nya..
Semoga dapat belajar lebih efektif!!
Sayonara, cup cup!! :D

No comments:

Buat Visa Jepang yuk!

Tahun 2013 lalu, saya & 5 orang teman saya memutuskan untuk pergi  Jepang sebagai tujuan berlibur. Sebagai WNI, bila akan masuk ke Jepa...